contoh pidato tentang puasa

assalamualikum wr wb
puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bisa saling mengingatkan......
sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman kebodaohan sampai zaman sekarang ini ,semoga kita termasuk umatnya yang akan diberi syafaat olehnya di yaumul akhir nanti ....amin....

hadirin yang dirahmati allah....

sebentar lagi kita akan menghadapi bulan ramadhan, bulan diturunkannya al-quran dan pada bulan ini pun umat islam diwajibkan untuk berpuasa
kata puasa dalam bahasa arab adalah "shiyam atau shaum " keduanya merupakan bentuk masdar yang bermakna manahan. secara istilah dapat diartikan menahan diri dari makan dan minum serta yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari
ayat yang menjelaskan tentang puasa ramadhan adalah surat al- baqoroh ayat 183
artinya :"wahai orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
karna puasa termasuk rukun islam dan berkaitan langsung dengan rukun iman maka tidak heran banyak orang non muslim pemuja yesus atau umat kristiani yang berupaya untuk membuat sebagian umat muslim ragu dengan ibadah puasa di bulan ramadhan dengan berbagai tulisan-tulisan dan argumen mereka
contohnya pada surat albaqorah diatas , mereka berpendapat bahwa muhammad memproyeksikan seolah-olah puasa yang sama juga diwajibkan kepada umat-umat yahudi dan nasrani !namun kita tahu bahwa puasa islamik dan kristiani justru berbeda seperti bumi terhadap langit ! dengan perkataan lain ,muhammad itu mendapat wahyu yang tidak akurat!

ayat diatas bukan dimaksudkan bahwa syariat puasa yg diwajibkan umat islam adalah syariat yang sama dengan umat-umat terdahulu, kesamaanya adalah dalam hal "diwajibkan berpuasa " umat islam berpuasa satu bulan penuh dibulan ramadhan sedangkan umat kristiani berpuasa dihari tertentu , ..misalkan umat nabi musa yang berpuasa selama satu hari ditanggal sepuluh dibulan ketujuh yg bimbel katakan " inilah yang harus menjadi ketetapan selama-lamanya bagi kamu ,yakni pada bulan ketujuh , pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan ,baik orang israel"(imamat 16:29)
jadi tuduhan mengenai ke tidak akuratan wahyu muhammad tidak benar

hadirin yang dirahmati allah...........
tuduhan yang kedua adalah mereka berkata" apa yang disebut puasa dalam islam pada hakikatnya bukan puasa sama sekali, melainkan pemindahan jam makan! muslim yang berpuasa menggesar jam makan minumnya dari pagi-petang menjadi petang-subuh, sedangkan kwalitas dan kwantitas makannya tidak terpengaruh sama sekali ..malahan kalau mau jujur kwantitas makannya justru malah bertambah ketika waktu berbuka, mereka memuaskan nafsu yang dipendamnya sewaktu berpuasa, jadi apakah yang ditahan? itu sebabnya orang barat non muslim sering bertanya terheran heran kenapa dalam bulan ramadhan semua penjualan makanan menjadi naik , termasuk harganya . bukankah seharusnya turun,karena orang berpuasa berarti mengurangi segala nafsu duniawinya termasuk nafsu makan-minum?"

Kwalitas dan kwantitas makan di bulan Ramadhan yang di sebut orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus tidak terpengaruh sama sekali. Dapat saya jelaskan bahwa orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus hanya melihat dan tidak pernah merasakan bagaimana kita umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Mereka orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus tidak pernah berpuasa penuh seperti umat Islam berpuasa. Mereka hanya mengganti menu makanan yang mereka makan, itulah cara mereka berpuasa. Memang kalau di lihat, puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada umat Islam seolah cuma menggeser jam makan dari menggeser jam makan minumnya dari pagi-petang menjadi petang-subuh. Tetapi ingat, kita umat Islam berpuasa di siang hari di saat kebanyakan kita beraktivitas di luar rumah. Beraktivitas di siang hari dengan kondisi puasa bukan perkara ringan. Berbeda jika seandainya puasa yang kita lakukan di malam hari, kita bisa tiduran di rumah sampai waktu berbuka di pagi harinya. Kwalitas dan kwantitas makanan saya akui memang meningkat di bulan Ramadhan. Peningkatan kwalitas makanan memang sudah seharusnya dilakukan untuk menunjang kelancaran berpuasa. Peningkatan kuantitas, paling cuma makanan kecil sebagai takjil berbuka puasa. Penjualan makanan yang meningkat di bulan Ramadhan tidak dapat dijadikan bukti bahwa umat Islam mempuas lampiaskan makan di saat berbuka puasa. Menu untuk berbuka boleh saja bertambah, tetapi kemampuan perut orang yang berpuasa justru berkurang. Yang biasanya sanggup makan nasi satu piring penuh, di bulan Ramadhan saat berbuka puasa, baru sedikit makanan masuk ke perut, rasanya sudah kenyang. Itu yang saya rasakan saat berbuka puasa dan itulah gambaran makannya orang-orang beriman, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus”. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan ada sebagian umat Islam yang mempuas lampiaskan makan-minum saat berbuka puasa. Hal tersebut bukanlah cara berbuka puasa yang benar dan tidak adil jika kesalahan sebagian kecil umat Islam tersebut juga dibebankan kepada umat Islam keseluruhan.
 
 hadirin yang dirahmati allah...
tuduhan yang ketiga , mereka berkata Perasaan “ingin dihormati” karena bertindak mulia dan berkurban ketika puasa. Itu sebabnya mereka bangga menampilkan dirinya sebagai orang yang berpuasa, malahan pura-pura bertanya kepada setiap temannya “Puasa, kan?” yang harus diartikan: ”Saya berpuasa, lho?”. Maka kedai-kedai makan dan resto “dihimbau” (malah ada yang diwajibkan) untuk ditutup atau setidaknya setengah tertutup. Dalil yang dipakai adalah “orang yang tak berpuasa harus sensitive dan menghormati”yang berpuasa”. Inilah tuntutan halus yang salah fatal yang tidak disadari betul oleh Muslim. Sebab kedai dan resto yang terbuka sebagaimana biasanya itu sama sekali tidak berbuat salah apapun terhadap siapa pun, ketika mana mereka hanya meneruskan usaha mereka sehari-hari yang toh harus dianggap amanah bagi kehidupan keluarga mereka, sambil melayani orang lain. Lebih jauh lagi, orang yang sukses berpuasa tidaklah bisa dikatakan sukses bilamana semua makanan dan minuman diprakondisikan jauh dari matanya sehari-hari sehingga tidak available dan tidak accessible baginya.
Puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat Islam. Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh syariat agama adalah dosa besar, maksiat kepada Allah. Orang yang menjual makanan dan minuman di siang hari pada bulan Ramadhan, sejatinya membantu atau menolong orang yang memiliki kewajiban berpuasa Ramadhan untuk bermaksiat dengan makan atau minum di bulan Ramadhan. Tolong menolong dalam perbuatan dosa adalah haram hukumnya. Firman Allah: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al Maa'idah: 2). Jika seorang mukmin dapat memperoleh pahala puasa karena memberi makan orang yang sedang berbuka puasa, maka ikut berdosa pula orang yang memberi makan dan minum seorang Muslim di siang hari. Jadi, alasan pelarangan membuka kedai-kedai makanan bukanlah karena ingin dihormati atau alasan-alasan lainnya, melainkan untuk mencegah kemungkaran.

demikian pidato dari saya harapan saya semoga kita bisa menjadi pribadi yang tidak seperti orang nasrani tuduhkan...amin
wabilahitaufik walhidayah wassalamualaikum wr wb


sumber:
http://www.menjawabkristen.net/2014/07/pilih-mana-puasa-islami-atau-puasa.html?m=1
 
Share on Google Plus

About hilmi adzin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com